Senin, 30 Juli 2012

Air Mata Cinta dalam Keikhlasan

Setitik cinta yang kau senadungkan
setetes rindu yang kau siramkan
pada bilah hatiku yang gersang
tumbuh benih benih kasih sayang
mekar dan berkembang

akan kujaga agar tak tumbang
tertampung pada cawan keikhlasan
memporak porandakan duka yang membias pada cakrawala berbentuk luka
senyum kau biaskan
kau ukir pada kalimah cinta penuh makna
merevolusi jiwaku yang berkarat untuk mencahaya

kau tarik aku pada sunyi yang bertasbih
dalam hening yang bersujud
secercah damai..
Menyusup pada lembah kening diatas sajadah
layarkan ku pada malam
menari bersama bulan dan bintang
dalam senandung do'a do'a disetiap desah nafas
yang terpancar pada deraian airmata cinta yang membias

kau lukis warna warni pelangi
mewarnai hari hari bersama cinta sejati
terpancar pada pijar ayat ayat-Nya
bersama samudra
keridhaan-Nya

kau tanamkan bunga melati ditaman langit hatiku
yang kau petik dalam tangkai istikharahmu
begitu indah
mengalir dalam tiap aliran darah
wangi laksana minyak kesturi
membawaku mengapung dalam aliran sungai mahabbah

SubhanAllah

Sebuah Pesan Untuk Saudariku Muslimah

✿Jika seorang wanita muslimah memakai hijab (jilbab), secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki , “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku, tetapi saya hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapa pun dan aku tidak tertarik kepada siapa pun, karena saya jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding mereka yang sengaja mengumbar auratnya supaya dinikmati oleh banyak orang.”
Saudariku,
✿ Wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh , “Aduhai betapa cantiknya?”
Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya, sehingga membuat laki-laki terfitnah, maka jadilah ia sasaran empuk laki-laki penggoda dan suka mempermainkan wanita.


Saudariku,
✿Manakah diantara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap laki-laki yang melihat menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Mereka juga menyimpulkan, bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati, sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala ,
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab :59).


✿Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta paras kecantikannya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Hal itu jelas mengundang perhatian laki-laki yang hobi menggoda dan mempermainkan kaum wanita, sehingga mereka menjadi mangsa laki-laki bejat dan rusak tersebut. Dia ibarat binatang buruan yang datang sendiri ke perangkap sang pemburu. Akhirnya, ia menjadi wanita yang terhina, terbuang, tersisih dan kehilangan harga diri serta kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.


======================================


Syarat-Syarat Hijab (pakaian islami bagi wanita):

Pertama;
✿Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur: 31)

Dan juga firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al Ahzab :59).


Ke dua;
✿Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal, tidak menampakkan warna kulit tubuh (transParan).
Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
Hendaknya hijab tersebut tidak berwarna-warni dan tidak bermotif.

Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan karena Rasulullah Shallallaahu`alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan (kebanggaan) di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian dibakar dengan Neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan).

Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian berdasar-kan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ary, dia berkata, Bahwa Rasulullah Sallallahu`alaihi wasallam bersabda, “Siapa pun wanita yang mengenakan wewangian, lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina” (H.R Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan)


Ke tiga;
✿Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir, karena Rasulullah Shallallaahu`alaihi wa Sallam bersabda,“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Dan Rasulullah mengutuk seorang laki-laki yang mengenakan pakaian wanita dan mengutuk seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki. (H.R. Abu Dawud an-Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih).


Catatan :
Menutup wajah menurut syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani di dalam kitabnya Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah Fil Kitab Was Sunnah, adalah sunnah, akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan

TUHAN TERANGI JALANKU

Tak mampu ku untuk menjawab semua keraguan ini,
aku kebingungan bagai anak ayam yang baru dilepas
aku hanya mengharapkan arah yang lurus
dan arah itulah yang akan membimbing aku
sampai pada akhirnya aku akan menutup mata

Arah yang banyak orang berpaling darinya
arah yang penuh dengan kenyamanan
arah yang tak ada bandingannya
aku dan hendaknya orang yang aku sayangi
dan orang yang menyayangi aku akan menempuh arah itu

Tapi kenapa???
Arah itu sangat sulit ditemukan
Arah kebahagiaan
Arah kesuksesan
Arah untuk merubah segala cabang arah
Semoga saja aku dalam arahan dari yang maha pencipta “Allah SWT"

Izinkan aku mencintaiMu semampuku

.♥.Bismillaahirrahmaanirraahiim.♥.

Aku berusaha mencintaiMu dengan
cinta yang paling utama, walau kadang
masih juga kutemukan cinta tertinggi
bukan untukMu..

ketika kurasakan gelisah membadai,
kakiku mengambang tiada menjejak
bumi, saat kuterhempas dalam jurang
cinta pada duniaMu..

Ilahi, Kucoba merangkak, menggapai
permukaan bumi dan menegakkan
jiwaku kembali, meratap, memohon
dan menghiba padaMu..

Perkenankan aku mencintaiMu dengan
semampuku..

Ilahi, aku tak sanggup mencintaimu
dengan kesabaran menangung derita
seperti Nabi Ayyub, Yusuf, Musa, Isa
hingga Muhammad.
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
melalui keluh kesah pengaduan yang
hanya kutujukan kepadaMu bukan
kepada mahlukMu atas derita jasad
dan batinku..

Rabbi, aku tak sangup mencintaiMu
seperti Abu Bakar yang menyerahkan
hartanya dan hanya meninggalkan
Engkau dan RasulMu untuk
keluarganya..

Pun aku tak mampu mencintai
layaknya sahabat Umar yang
menyerahkan separuh hartanya di
jalanMu, atau Usman dengan kafilah
dagang dan perniagaannya..

Izinkan aku mencintaiMu dengan
beberapa lembar dan keping yang
kuinfakkan di jalanMu..

Ilahi, aku belum mampu mencintaiMu
dengan khusyuknya shalat salah
seorang sahabat..

hingga tak terasa
anak panah musuh menghunjam di
kakinya..

Karena itu ya Allah, perkenankan aku
mencintaiMu dalam shalat yang coba
kudirikan, terbata bata, dalam satu-dua
rakaat lailku, dalam satu dua sunnah
nafilahMu..

Yaa Rahman, aku tak sanggup
mencintaiMu bagai para hafidz
hafidzah yang menuntaskan kalamMu
dalam satu putaran malam..

Perkenankan aku tetap mencintaiMu
melalui selembar dua lembar tilawah
harianku dalam satu dua ayat hafalan
qur'anku..

Yaa Rahiim, aku belum sanggup
mencintaiMu semisal Sumayyah yang
mempersembahkan jiwa demi
tegakNya DienMu. Semisal para
syuhada yang menjual dirinya dalam
jihadnya bagiMu..

Maka perkenankan aku mencintaiMu
dengan mempersembahkan sedikit
bakti dan pengorbanan untuk
dakwahMu..

Izinkan aku mencintaiMu
dengan sedikit pengajaran bagi
tumbuhnya generasi baru..

Allahu kariim, aku belum sanggup
mencintaMu di atas segalanya..

bagai
Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan
istrinya dan patuh mengorbankan
permata hatinya..

Izinkan aku mencintaiMu di dalam
segalanya..

Izinkan aku mencintaiMu dengan
mencintai keluargaku, mencintai
ikhwah, sahabat-sahabatku, mencintai
manusia dan mencintai seluruh
mahlukMu..

Allahu rahmaanurrahiim, perkenankan
aku mencintaiMu sekuat
kemampuanku agar cinta itu mengalun
dalam jiwa..

Agar cintaMu mengalir di sepanjang
nadiku. Membesar, menutupi, menepis
cinta selainMu dan mendudukkannya
dibawah cinta padaMu..

Sampai suatu saat kuingin
menemuiMu memandang wajahMu
dengan seluruh cinta hanya padaMu..

Allaahu rahmaanurrahiim, Ilaahi
Rabbii,,
Perkenankanlah aku mencintaiMu
semampuku..

Agar cinta itu mengalun dalam jiwa...

Agar cinta ini mengalir di sepanjang
nadiku...

Ya Allah,,Inilah Hamba Mu yang lemah..

Aamiin Ya Rabbal'alamiin...

Aku hanya ingin cinta yang halal

Entah apa yang kurasakan
Salahkah aku merindukannya?
Merindukan seseorang yang belum halal untukku...??
tentu aku tau aku salah Ya Allah..
Kadang,aku bingung apa yang harus kulakukan??
Aku bercerita kepada seorang akhwat yang tentunya lebih paham tentang ini..

Dia berkata,” Justru dengan kesanggupan kamu menahan rasa rindu ini,maka di situlah pengorbanannya..Mungkin memang sulit..Tapi percayalah, Allah sudah merencanakan rencana terbaik untukmu dan dirinya..”

Aku merenung cukup lama..
Yah betul,rasa sayang memang tidak salah..
Itu adalah fitrah manusia yang telah Allah berikan..

Tetapi jika dengan rasa itu kami malah membuat kami sedih,kecewa,menangis oleh sesuatu yang tak seharusnya ditangisi..

Aku pun tak ingin membuat orang lain kecewa dan sedih dengan tingkahku..
Tentunya aku lebih baik membebaskannya dari hal seperti itu..

Mengapa??
karena aku sangat peduli padanya..

Tentunya aku..bahkan ia..
kami hanya ingin cinta yang halal..
Aku tak ingin dia bersedih melihat tingkahku yang masih seperti ini..
Cemburu,sedih,kecewa,aku tak ingin dya merasakan hal itu..
Aku tak ingin dya “ sakit” karenaku..

Aku selalu berusaha untuk menahan diri..
Agar aku dapat mengendalikan rasa rindu ini..
Menahan semua kegalauan yang ada di dalam hatiku
Aku hanya berdo'a dalam hati setiap rasa rindu itu datang..


Ya Allah..tolong pegangi aku..
Tolong pegangi hatiku,,
Jika dengan perasaan ini membuat hati kami terbebani dengan rasa sayang yg belum seharusnya..


Tolong bantu kuatkan aku Ya Rabb....
Tolong bantu kuatkan Ia Juga..


Apa perasaanku salah Ya Allah??
Jika dia memang baik untukku..
Tolong dekatkan Ya Rabb..
Tetapi jika dia memang tak baik untukku..


Maka jauhkanlah..
Hamba percaya Engkau Maha Mengetahui Apa yang Terbaik untukku..
Juga untuknya..


Aku hanya ingin cinta yang halal..
Yang mendapat ridho dariMu..
Bimbinglah hati HambaMu ini Ya Rabb..a..min..


Untuk seseorang,
Jika aku menjauh darimu,,bukan berarti aku tak peduli lagi...

Saat Cinta Terpisah Jarak Dan Waktu


..BismillaahiRRahmaaniRRaahiim..

Jika kamu MERINDUKAN
seseorang, PEJAMKANLAH MATA
mu dan UCAPKANLAH:

“Ya Allah , aku merindukannya kerana -
Mu Ya Allah , Jauhkanlah daku dari
perkara yang membuat aku lupa
kepada-Mu..

Aku semakin mengerti,
‘JARAK ’ ini bukan untukr
menghukumku, tetapi ‘JARAK ’ ini
untuk MENJAGA aku dan dia ..

Dengan ‘JARAK’ ini aku dan dia
berjanji untuk BERUBAH menjadi
yang lebih baik..

Dengan JARAK ini aku dan dia
berjanji untuk MEMPERBAIKI cinta
kepada Ilahi..

Dengan jarak ini aku dan dia
berjanji untuk MENCINTAI Pencipta
kami lebih dari segalanya..

Dengan JARAK ini aku dan dia
berjanji untuk MENDALAMI Islam
hingga ke akar umbi..

Dan Dengan JARAK ini jua aku dan
dia yakin andai tiba saatnya nanti,
aku dan dia akan LEBIH BERSEDIA
untuk melayari semua ini dengan
jalan yang diredhai..

Terima kasih Ya Allah karena
memberi PELUANG kepadaku
melalui jalan - Mu ini ..

Terima kasih
karena memberikan CINTA JARAK
JAUH itu kepada aku dan dia .”..

(^_^

Kamis, 19 Juli 2012

Kala Imam Tergoda – Dari Mata Turun ke Hati

Matahari telah tergelincir. Seorang lelaki terlihat bersegera menuju masjid ketika adzan zuhur dikumandangkan dari sebuah masjid kampus. Lelaki itu berwudhu dan menunaikan shalat nawafil. Lalu ia menjadi makmum di shaff terdepan. Shalat wajib ia laksanakan dengan ruku’ dan sujud yang sempurna. Setelah shalat tak lupa ia memuji nama Tuhannya dan memanjatkan doa untuk dirinya, ibu, ayahnya dan untuk ummat Muhammad saw yang sedang berjihad fii sabilillah.
Sebelum menuju kelas untuk kuliah, lelaki itu menyempatkan diri bersalam-salaman dengan beberapa jamaah lain. Dengan raut wajah yang bersahaja, ia sedekahkan senyum terhadap semua orang yang ditemuinya. Ucapan salam pun ditujukannya kepada para akhwat yang ditemuinya di depan masjid.
Lelaki yang bernama Ali itu kemudian segera memasuki ruang kelasnya. Ia duduk di bangkunya dan mengeluarkan buku berjudul “Langitpun Terguncang’. Buku berisi tentang hari akhir itu dibacanya dengan tekun. Sesekali ia mengerutkan dahi dan dan sesekali ia tersenyum simpul.
Ali sangat suka membaca dan meyukai ilmu Allah yang berhubungan dengan hari akhir karena dengan demikian ia dapat membangkitkan rasa cinta akan kampung akhirat dan tidak terlalu cinta pada dunia. Prinsipnya adalah “Bekerja untuk dunia seakan hidup selamanya dan beribadah untuk akhirat seakan mati esok.”
Sejak setahun belakangan ini, Ali selalu berusaha mencintai akhirat. Sunnah Rasululah saw ia gigit kuat dengan gigi gerahamnya agar tak terjerumus kepada bid’ah. Ali selalu menyibukkan diri dengan segala Islam. Ia sangat membenci sekularisme karena menurutnya, sekulerisme itu tidak masuk akal. Bukankah ummat Islam mengetahui bahwa yang menciptakan adalah Allah swt, lalu mengapa mengganti hukum Tuhannya dengan hukum ciptaan dan pandangan manusia? Bukankah yang menciptakan lebih mengetahui keadaan fitrah ciptaannya?
Allah swt yang menciptakan, maka sudah barang tentu segala sesuatunya tak dapat dipisahkan dari hukum Allah. Katakan yang halal itu halal dan yang haram itu haram, karena pengetahuan yang demikian datangnya dari sisi Allah.
Sementara Ali membaca bukunya dengan tekun, dua mahasiswi yang duduk tak jauh dari Ali bercakap-cakap membicarakan Ali. Mereka menyayangkan sekali, Ali yang demikian tampan dan juga pintar, namun belum mempunyai pacar, padahal banyak mahassiwi cantik di kampus ini yang suka padanya. Tapi tampaknya Ali tidak ambil peduli. Sikapnya itu membuat para wanita menjadi penasaran dan justru banyak yang ber-tabarruj di hadapannya. Kedua wanita itu terus bercakap-cakap hingga lupa bahwa mereka telah sampai kepada tahap ghibah.
Ali memang tak mau ambil pusing tentang urusan wanita karena ia yakin jodoh di tangan Allah swt. Namun tampaknya iman Ali kali ini benar-benar diuji oleh Allah SWT.
Ali menutup bukunya ketika dosen telah masuk kelas. Tampaknya sang dosen tak sendirian, di belakangnya ada seorang mahasiswi yang kelihatan malu-malu memasuki ruang kelas dan segera duduk di sebelah Ali. Ali merasa belum pernah melihat gadis ini sebelumnya. Saat dosen mengabsen satu persatu, tahulah Ali bahwa gadis itu bernama Nisa.

Tanpa sengaja Ali memandang Nisa. Jantungnya berdegup keras. Bukan lantaran suka, tapi karena Ali selalu menundukkan pandangan pada semua wanita, sesuai perintah Allah SWT dalam Al Qur’an dan Rasulullah saw dalam hadits. “Astaghfirullah…!”, Ali beristighfar.
Pandangan pertama adalah anugerah atau lampu hijau. Pandangan kedua adalah lampu kuning. Ketiga adalah lampu merah. Ali sangat khawatir bila dari mata turun ke hati karena pandangan mata adalah panah-panah iblis.
***
Pada pertemuan kuliah selanjutnya, Nisa yang sering duduk di sebelah Ali, kian merasa aneh karena Ali tak pernah menatapnya kala berbicara. Ia lalu menanyakan hal itu kepada Utsman, teman dekat Ali. Mendengar penjelasan Utsman, tumbuh rasa kagum Nisa pada Ali.
“Aku akan tundukkan pandangan seperti Ali”, tekad Nisa dalam hati.
Hari demi hari Nisa mendekati Ali. Ia banyak bertanya tentang ilmu agama kepada Ali.
Karena menganggap Nisa adalah ladang da’wah yang potensial, Ali menanggapi dengan senang hati.
Hari berlalu… tanpa sengaja Ali memandang Nisa. Ada bisikan yang berkata, “Sudahlah pandang saja, toh Nisa itu tidak terlau cantik.. Jadi mana mungkin kamu jatuh hati pada gadis seperti itu” Namun bisikan yang lain muncul, “Tundukkan pandanganmu. Ingat Allah! Cantik atau tidak, dia tetaplah wanita.” Ali gundah. “Kurasa, jika memandang Nisa, tak akan membangkitkan syahwat, jadi mana mungkin mata, pikiran dan hatiku ini berzina.”
Sejak itu, Ali terus menjawab pertanyaan-pertanyaan Nisa tentang agama, tanpa ghadhul bashar karena Ali menganggap Nisa sudah seperti adik… , hanya adik.
Ali dan Nisa kian dekat. Banyak hal yang mereka diskusikan. Masalah ummat maupun masalah agama. Bahkan terlalu dekat…
Hampir setiap hari, Ali dapat dengan bebas memandang Nisa. Hari demi hari, minggu demi minggu, tanpa disadarinya, ia hanya memandang satu wanita, NISA! Kala Nisa tak ada, terasa ada yang hilang. Tak ada teman diskusi agama…, tak ada teman berbicara dengan tawa yang renyah.., tak ada…wanita. DEG!!! Jantung Ali berdebar keras, bukan karena takut melanggar perintah Allah, namun karena ada yang berdesir di dalam hati…karena ia… mencintai Nisa.

Bisikan-bisikan itu datang kembali… “Jangan biarkan perasaan ini tumbuh berkembang. Cegahlah sebisamu! Jangan sampai kamu terjerumus zina hati…! Cintamu bukan karena Allah, tapi karena syahwat semata.”
Tapi bisikan lain berkata, “Cinta ini indah bukan? Memang indah! Sayang lho jika masa muda dilewatkan dengan ibadah saja. Kapan lagi kamu dapat melewati masa kampus dengan manis. Lagipula jika kamu pacaran kan secara sehat, secara Islami.. ‘Tul nggak!”
Ali mengangguk-anggukkan kepalanya. “Manalah ada pacaran Islami, bahkan hatimu akan berzina dengan hubungan itu. Matamu juga berzina karena memandangnya dengan syahwat. Hubungan yang halal hanyalah pernikahan. Lain itu tidak!!! Bukankah salah satu tujuan pernikahan adalah untuk mengubur zina?”, bisikan yang pertama terdengar lagi.
Terdengar lagi bisikan yang lain, “Terlalu banyak aturan! Begini zina, begitu zina. Jika langsung menikah, bagaimana bila tidak cocok? Bukankah harus ada penjajakan dulu agar saling mengenal! Apatah lagi kamu baru kuliah tingkat satu. Nikah susah!”
Terdengar bantahan, “Benci karena Allah, cinta karena Allah. Jika pernikahanmu karena Allah, Insya Allah, Dia akan ridho padamu, dan akan sakinah keluargamu. Percayalah pada Tuhan penciptamu! Allah telah tentukan jodohmu. Contohlah Rasululah SAW, hubungan beliau dengan wanita hanya pernikahan.”
Bisikan lain berkata. “Bla.., bla.., Ali,… masa muda.., masa muda…, jangan sampai dilewatkan, sayang lho!”
Ali berpikir keras. Kali ini imannya benar-benar dilanda godaan hebat. Syetan telah berhasil membujuknya dengan perangkapnya yang selalu sukses sepanjang zaman, yaitu wanita.

Ali mengangkat gagang telepon. Jari-jarinya bergetar menekan nomor telepon Nisa. “Aah.., aku tidak berani.” Ali menutup telepon.
Bisikan itu datang lagi, “Menyatakannya, lewat surat saja, supaya romantis…!” “Aha! Benar! “ Ali mengambil selembar kertas dan menuliskan isi hatinya. Ia berencana akan menitipkannya pada teman dekat Nisa. Jantung Ali berdebar ketika dari kejauhan ia melihat Nisa terlihat menerima surat dari temannya dan membaca surat itu.
***
Esoknya, Utsman mengantarkan surat balasan dari Nisa untuk Ali, sembari berkata, “Nisa hari ini sudah pakai jilbab, dia jadi cantik lho. Sudah jadi akhwat!”
Ali terkejut mendengarnya, namun rasa penasarannya membuatnya lebih memilih untuk membaca surat itu terlebih dahulu daripada merenungi ucapan Ustman tadi. Ali membaca surat itu dengan sungguh-sungguh. Ia benar-benar tak menyangka akan penolakan yang bersahaja namun cukup membuatnya merasa ditampar keras. Nisa menuliskan beberapa ayat dari Al Qur’an, isinya :
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nuur : 30)
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”(QS. Al Mu’minuun : 19).
Ali menghela nafas panjang… Astaghfirullah… Astaghfirullah… Hanya ucapan istighfar yang keluar dari bibirnya. Pandangan khianatku sungguh terlarang. Memandang wanita yang bukan muhrim. Ya Allah… kami dengar dan kami taat. Astaghfirullah