Minggu, 27 Mei 2012

surat kecil dari ummi

Hari ini usiamu genap 14 tahun anakku.
Maafkan Ummi, tidak ada balon mengkilat yang tergantung di sudut atap ruangan.
Tidak ada lilin yang tertancap di kue tart berhias namamu.
Tidak ada deretan hadiah terbungkus rapi di depanmu…..

Tahukah engkau cinta, waktu terus bergulir, berganti hari, bulan dan tahun. Memang ada satu hari bersejarah buatmu dan juga buat Ummi.
Ya, hari ulang tahunmu.
Ummi harap kelak engkau paham, bahwa tidak hanya di hari istimewamu saja.
Perhatikanlah jejak yang telah engkau tinggalkan dalam hidup ini. Adakah goresan putih, hitam dan kelabu terukir di sana?

Anakku cinta…
Tahukah engkau sayang, dulu ketika sebuah ayat turun mewajibkan kita, para perempuan mengulurkan jilbabnya, serta merta para sahabiyah dari kaum Anshar merobek kainnya dan segera menutupi indah rambutnya dari para ajnabi….

Ah, gerah tentu saja pada mulanya.
Tetaplah bertahan.
Setiap syari’at terkandung manfaat dan hikmat di dalamnya.
Ia akan melindungi halus kulitmu dari sengatan matahari. Melindungimu dari tatapan liar para pria yang lalai menundukkan pandangannya darimu.

Tetaplah bertahan sayang…
Biarlah keindahan gerai makhkota rambutmu tertutup rapi dalam balutan jilbabmu.

Tahukah engkau cinta…
Ketika engkau melangkah keluar rumah,
syetan akan menghiasimu dari kiri, kanan, atas, bawah, depan dan belakangmu.
Melepaskan setiap busur panahnya, mengelabui setiap mata pria untuk berkhayal tentangmu?
Yaa Rabb, jagalah anak gadisku ini….

Sekarang engkau mengerti anakku cinta?
Ketika masamu telah cukup dewasa, tutuplah setiap perhiasan itu. Biarkan ia terjaga hanya untuknya yang dihalalkanNYA untukmu, suamimu….

Anak gadisku, pelita mataku….
Kita para perempuan mengemban tugas luar biasa sebagai penerus perjuangan.
Pemegang estafet manhaj para nabi…
Dari kitalah kelak berharap akan lahir para mujahid yang berjuang menegakkan kalimahNYA.
Berjuang dengan ilmu dan amal.
Ingatlah, Islam tidak pernah mengajarkan kedzaliman kepada siapapun, bahkan terhadap seekor semut yang bertasbih memujiNYA.
Ketika kita berusaha menggigit dengan geraham setiap perintahNYA dan mengikuti sunnahnya, dialah haq, kebenaran.

Dan tahukah engkau cinta?
Bahwa perjuangan seorang perempuan adalah di dalam rumahnya…
Di tangan kita terletak ke mana bangsa dan umat ini akan melangkah…
Tentu, karena yang terdekat kesehariannya denganmu adalah keluarga, anak-anakmu…
Do’akan Ummi sehat agar dapat melihat mereka dan memanggil Ummi, nenek.

Anak gadisku cinta…
Tetaplah engkau bersama kakakmu merapatkan barisan, bergenggaman tangan dalam kebajikan. Saling menjaga, mengingatkan dalam ketakwaan dan kesabaran…

Sungguh tidak ada yang diharapkan dari kami para orang tua, selain melihatmu bahagia.
Tidak harta, pula yang lainnya.
Cukup do’amu untuk kami di setiap akhir shalatmu, kiranya Allah mengampuni setiap dosa kami, ibu dan ayahmu….

Anak gadisku….
Ummi mencintaimu sayang….
Rabb,
jagalah anakku, anak gadis dan anak lajangku dalam iman dan cintaMU.
Jagalah mereka juga seluruh kaum muslimin dan muslimat sebagai saudaranya hingga selamat dalam perjalanan menuju perjumpaan dan meraih ridhaMU…

Ummi berharap,
suatu saat kelak,
engkau akan membaca surat ini,
meskipun Ummi sudah tidak lagi bersama kalian.

Yakinlah, Ummi mencintai kakak dan dedek hingga kembali menghadapNYA….

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

salam dekap hangat

Ummi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar