1. Hakim yang Adil
Setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita masing-masing. Jadilah
pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada kebaikan.
Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya untuk selalu
berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa keburukan.
Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu, berbuat
baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang terdekat-orang
tua, keluarga, sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah pemimpin yang
adil.
2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.
Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat
beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja, karena
ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti
jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi,
sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia di
Afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat Maghrib dan ‘Isya,
apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian
telah alai untuk menunaikan qiyamul lail. Padahal waktu-waktu qiyamul
lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan Allah swt.
3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid
Pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang
apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah
swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak
hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan
masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji
hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu
Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang
artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan
masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus
berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di
perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal.
4. Pemuda yang bersedekah secara bersembunyi-sembunyi
Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang
yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya
lebih cepat dibanding angin yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat
mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama
adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini
menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah.
Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang
dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin
menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang
ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang
dilakukannya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan
menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..
5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena Allah
Yaitu pemuda yang bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat
karena Allah untuk mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan,
ketaatan dan lainnya. Ia berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan
kepada orang lain yang lebih banyak.
6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina
Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah, yang juga
sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena saking
ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir setiap hari
ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu daerah, karpet
dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat kemudian ada seorang
gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura akan membeli
karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun mengikuti
karena tidak tahu niat jahat perempuan ini. Setelah mereka tiba di
rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan itu
untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan menolak
ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta izin ke
kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat sang
pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya,
sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan
supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka
wanita itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang
perjalanan pulang banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau
terhadapnya. Sang Pemuda bergegas mandi dan membersihkan dirinya
dengan bersih. Saat sudah mandi dan berkemas untuk melanjutkan
dagangnya, banyak sahabat lain dan orang-orang di sekitarnya mencium
bau harum seperti parfum kasturi. Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah
Rasulullah mengetahuinya, beliau dan para sahabat menjulukinya
sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum seperti parfum surga. Dari
peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di surga, sahabat itu
akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari Allah
swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan kehormatan
hidupnya.
7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat malam.
(asbabul nuzul) Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh,
Bilal bin Ra’bah memanggil Rasulullah saw. Karena pada Subuh tersebut
tidak seperti biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk
menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia
mendapati Rasulullah sedang menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw.
Bercerita kepada Bilal bahwa ia baru menerima wahyu dari Allah swt.
Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii Kholqissamaawaatii wal ardh,
wakhtilaa fillaili wan nahaari la aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya
di dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam pada malam
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.
Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau sudah berakal Yaa
Rasulullah?? Lalu Rasulullah saw menjawab: “memang Allah memberiku
kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat ini, tapi bagaimana
dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut menitikkan air
matanya.
Salah satu waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu
itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan
diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur. Ingatlah, ada
dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena
tangisan kepada Allah saat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang
berjihad di jalan Allah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar