Minggu, 27 Mei 2012

surat kecil dari ummi

Hari ini usiamu genap 14 tahun anakku.
Maafkan Ummi, tidak ada balon mengkilat yang tergantung di sudut atap ruangan.
Tidak ada lilin yang tertancap di kue tart berhias namamu.
Tidak ada deretan hadiah terbungkus rapi di depanmu…..

Tahukah engkau cinta, waktu terus bergulir, berganti hari, bulan dan tahun. Memang ada satu hari bersejarah buatmu dan juga buat Ummi.
Ya, hari ulang tahunmu.
Ummi harap kelak engkau paham, bahwa tidak hanya di hari istimewamu saja.
Perhatikanlah jejak yang telah engkau tinggalkan dalam hidup ini. Adakah goresan putih, hitam dan kelabu terukir di sana?

Anakku cinta…
Tahukah engkau sayang, dulu ketika sebuah ayat turun mewajibkan kita, para perempuan mengulurkan jilbabnya, serta merta para sahabiyah dari kaum Anshar merobek kainnya dan segera menutupi indah rambutnya dari para ajnabi….

Ah, gerah tentu saja pada mulanya.
Tetaplah bertahan.
Setiap syari’at terkandung manfaat dan hikmat di dalamnya.
Ia akan melindungi halus kulitmu dari sengatan matahari. Melindungimu dari tatapan liar para pria yang lalai menundukkan pandangannya darimu.

Tetaplah bertahan sayang…
Biarlah keindahan gerai makhkota rambutmu tertutup rapi dalam balutan jilbabmu.

Tahukah engkau cinta…
Ketika engkau melangkah keluar rumah,
syetan akan menghiasimu dari kiri, kanan, atas, bawah, depan dan belakangmu.
Melepaskan setiap busur panahnya, mengelabui setiap mata pria untuk berkhayal tentangmu?
Yaa Rabb, jagalah anak gadisku ini….

Sekarang engkau mengerti anakku cinta?
Ketika masamu telah cukup dewasa, tutuplah setiap perhiasan itu. Biarkan ia terjaga hanya untuknya yang dihalalkanNYA untukmu, suamimu….

Anak gadisku, pelita mataku….
Kita para perempuan mengemban tugas luar biasa sebagai penerus perjuangan.
Pemegang estafet manhaj para nabi…
Dari kitalah kelak berharap akan lahir para mujahid yang berjuang menegakkan kalimahNYA.
Berjuang dengan ilmu dan amal.
Ingatlah, Islam tidak pernah mengajarkan kedzaliman kepada siapapun, bahkan terhadap seekor semut yang bertasbih memujiNYA.
Ketika kita berusaha menggigit dengan geraham setiap perintahNYA dan mengikuti sunnahnya, dialah haq, kebenaran.

Dan tahukah engkau cinta?
Bahwa perjuangan seorang perempuan adalah di dalam rumahnya…
Di tangan kita terletak ke mana bangsa dan umat ini akan melangkah…
Tentu, karena yang terdekat kesehariannya denganmu adalah keluarga, anak-anakmu…
Do’akan Ummi sehat agar dapat melihat mereka dan memanggil Ummi, nenek.

Anak gadisku cinta…
Tetaplah engkau bersama kakakmu merapatkan barisan, bergenggaman tangan dalam kebajikan. Saling menjaga, mengingatkan dalam ketakwaan dan kesabaran…

Sungguh tidak ada yang diharapkan dari kami para orang tua, selain melihatmu bahagia.
Tidak harta, pula yang lainnya.
Cukup do’amu untuk kami di setiap akhir shalatmu, kiranya Allah mengampuni setiap dosa kami, ibu dan ayahmu….

Anak gadisku….
Ummi mencintaimu sayang….
Rabb,
jagalah anakku, anak gadis dan anak lajangku dalam iman dan cintaMU.
Jagalah mereka juga seluruh kaum muslimin dan muslimat sebagai saudaranya hingga selamat dalam perjalanan menuju perjumpaan dan meraih ridhaMU…

Ummi berharap,
suatu saat kelak,
engkau akan membaca surat ini,
meskipun Ummi sudah tidak lagi bersama kalian.

Yakinlah, Ummi mencintai kakak dan dedek hingga kembali menghadapNYA….

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

salam dekap hangat

Ummi

Sabtu, 12 Mei 2012

bentuk - bentuk berbakti ke pada orang tua

Bentuk-Bentuk Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Adalah :

Pertama.
Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberikan kegembiraan kepada seorang mu’min termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang tua kita.

Dalam nasihat perkawinan dikatakan agar suami senantiasa berbuat baik kepada istri, maka kepada kedua orang tua harus lebih dari kepada istri. Karena dia yang melahirkan, mengasuh, mendidik dan banyak jasa lainnya kepada kita.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ketika seseorang meminta izin untuk berjihad (dalam hal ini fardhu kifayah kecuali waktu diserang musuh maka fardhu ’ain) dengan meninggalkan orang tuanya dalam keadaan menangis, maka Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, "Kembali dan buatlah keduanya tertawa seperti engkau telah membuat keduanya menangis" [Hadits Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i] Dalam riwayat lain dikatakan : "Berbaktilah kepada kedua orang tuamu" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Kedua.
Yaitu berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan berbicara dengan kedua orang tua dan berbicara dengan anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua, tidak boleh mengucapkan ’ah’ apalagi mencemooh dan mencaci maki atau melaknat keduanya karena ini merupakan dosa besar dan bentuk kedurhakaan kepada orang tua. Jika hal ini sampai terjadi, wal iya ’udzubillah.

Kita tidak boleh berkata kasar kepada orang tua kita, meskipun keduanya berbuat jahat kepada kita. Atau ada hak kita yang ditahan oleh orang tua atau orang tua memukul kita atau keduanya belum memenuhi apa yang kita minta (misalnya biaya sekolah) walaupun mereka memiliki, kita tetap tidak boleh durhaka kepada keduanya.

Ketiga.
Tawadlu (rendah diri). Tidak boleh kibir (sombong) apabila sudah meraih sukses atau mempunyai jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan. Kedua orang tualah yang menolong dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.

Seandainya kita diperintahkan untuk melakukan pekerjaan yang kita anggap ringan dan merendahkan kita yang mungkin tidak sesuai dengan kesuksesan atau jabatan kita dan bukan sesuatu yang haram, wajib bagi kita untuk tetap taat kepada keduanya. Lakukan dengan senang hati karena hal tersebut tidak akan menurunkan derajat kita, karena yang menyuruh adalah orang tua kita sendiri. Hal itu merupakan kesempatan bagi kita untuk berbuat baik selagi keduanya masih hidup.

Keempat.
Yaitu memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat Al-Baqarah ayat 215.

"Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, "Harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat sesungguhnya Allah maha mengetahui"

Jika seseorang sudah berkecukupan dalam hal harta hendaklah ia menafkahkannya yang pertama adalah kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua memiliki hak tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Baqarah di atas. Kemudian kaum kerabat, anak yatim dan orang-orang yang dalam perjalanan. Berbuat baik yang pertama adalah kepada ibu kemudian bapak dan yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berikut.

"Artinya : Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu kemudian bapakmu kemudian orang yang terdekat dan yang terdekat" [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 3, Abu Dawud No. 5139 dan Tirmidzi 1897, Hakim 3/642 dan 4/150 dari Mu’awiyah bin Haidah, Ahmad 5/3,5 dan berkata Tirmidzi, "Hadits Hasan"]

Sebagian orang yang telah menikah tidak menafkahkan hartanya lagi kepada orang tuanya karena takut kepada istrinya, hal ini tidak dibenarkan. Yang mengatur harta adalah suami sebagaimana disebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Harus dijelaskan kepada istri bahwa kewajiban yang utama bagi anak laki-laki adalah berbakti kepada ibunya (kedua orang tuanya) setelah Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan kewajiban yang utama bagi wanita yang telah bersuami setelah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kepada suaminya. Ketaatan kepada suami akan membawanya ke surga. Namun demikian suami hendaknya tetap memberi kesempatan atau ijin agar istrinya dapat berinfaq dan berbuat baik lainnya kepada kedua orang tuanya.

Kelima.
Mendo’akan orang tua. Sebagaimana dalam ayat "Robbirhamhuma kamaa rabbayaani shagiiro" (Wahai Rabb-ku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil). Seandainya orang tua belum mengikuti dakwah yang haq dan masih berbuat syirik serta bid’ah, kita harus tetap berlaku lemah lembut kepada keduanya. Dakwahkan kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut sambil berdo’a di malam hari, ketika sedang shaum, di hari Jum’at dan di tempat-tempat dikabulkannya do’a agar ditunjuki dan dikembalikan ke jalan yang haq oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apabila kedua orang tua telah meninggal maka : 

Yang pertama : Kita lakukan adalah meminta ampun kepada Allah Ta’ala dengan taubat yang nasuh (benar) bila kita pernah berbuat durhaka kepada kedua orang tua sewaktu mereka masih hidup.

Yang kedua : Adalah mendo’akan kedua orang tua kita.

Dalam sebuah hadits dla’if (lemah) yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam.

"Apakah ada suatu kebaikan yang harus aku perbuat kepada kedua orang tuaku sesudah wafat keduanya ?" Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab, "Ya, kamu shalat atas keduanya, kamu istighfar kepada keduanya, kamu memenuhi janji keduanya, kamu silaturahmi kepada orang yang pernah dia pernah silaturahmi kepadanya dan memuliakan teman-temannya" [Hadits ini dilemahkan oleh beberapa imam ahli hadits karena di dalam sanadnya ada seorang rawi yang lemah dan Syaikh Albani Rahimahullah melemahkan hadits ini dalam kitabnya Misykatul Mashabiih dan juga dalam Tahqiq Riyadush Shalihin (Bahajtun Nazhirin Syarah Riyadush Shalihin Juz I hal.413 hadits No. 343)]

Sedangkan menurut hadits-hadits yang shahih tentang amal-amal yang diperbuat untuk kedua orang tua yang sudah wafat, adalah : 

[1] Mendo’akannya
[2] Menshalatkan ketika orang tua meninggal
[3] Selalu memintakan ampun untuk keduanya.
[4] Membayarkan hutang-hutangnya
[5] Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari’at.
[6] Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya

[Diringkas dari beberapa hadits yang shahih]

Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ’anhuma.

"Artinya : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal" [Hadits Riwayat Muslim No. 12, 13, 2552]

Dalam riwayat yang lain, Abdullah bin Umar Radhiyallahu ’anhuma menemui seorang badui di perjalanan menuju Mekah, mereka orang-orang yang sederhana. Kemudian Abdullah bin Umar mengucapkan salam kepada orang tersebut dan menaikkannya ke atas keledai, kemudian sorbannya diberikan kepada orang badui tersebut, kemudian Abdullah bin Umar berkata, "Semoga Allah membereskan urusanmu". Kemudian Abdullah bin Umar Radhiyallahu ’anhumua berkata, "Sesungguhnya bapaknya orang ini adalah sahabat karib dengan Umar sedangkan aku mendengar sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam :

"Artinya : Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman ayahnya" [Hadits Riwayat Muslim 2552 (13)]

Jumat, 04 Mei 2012

menjadi seorang muslim sejati

Menjadi seorang muslim berarti menjadi hamba yang bersyukur atas kesehatan yang dimilikinya. Tidak ada sesuatu yang dapat menggantikan nikmat sehat yang diberikan Allah, termasuk kekayaan dan harta benda. Seorang muslim diharuskan untuk hanya takut kepada Allah semata, sepanjang malam dan siang. Sadarilah bahwa suatu saat engkau akan binasa.

Menjadi seorang muslim berarti melaksanakan qiyamullail, cinta terhadap amalan-amalan ibadah. Jika semua hal itu dilakukan karena Allah, niscaya keimananmu semakin bertambah kuat. Seorang muslim tidak akan mengucapkan kata-kata kotor kepada kedua orangtua, dan menghormati saudara.

Seorang muslim pun diwajibkan mengimani hal-hal ghaib dan berterima kasih kepada Allah karena telah menganugerahkan kenikmatan Islam dan iman. Menjadi muslim berarti mendirikan shalat lima kali dalam sehari. Hal tersebut merupakan kunci masuk surga, tidak ada cara lain.

Menjadi seorang muslim berarti menganggarkan pendapatan untuk diberikan kepada orang fakir miskin. Seorang muslim wajib menghormati seluruh nabi, meneladani seluruh perbuatan mereka, mengapresiasi semua prestasi yang mereka raih.
…Dengan menjadi seorang muslim, berarti Allah meninggikan jiwa kita dan mengarahkan kita kepada sebuah happy ending
Menjadi seorang muslim berarti memiliki tekad kuat untuk mendapatkan semua pengetahuan dan wawasan keislaman. Hal tersebut dilakukan karena Allah. Lalu menyampaikan dan mentransformasikan pengetahuan tersebut kepada orang lain dengan penuh kerendahan hati.

Dengan menjadi seorang muslim, berarti Allah meninggikan jiwa kita dan mengarahkan kita kepada sebuah happy ending. Menjadi seorang muslim berarti memperlakukan saudara sesama mukmin dengan penuh cinta. Seorang muslim mesti menghormati para wanita muslim dengan menundukkan pandangan di hadapan mereka. Seorang muslim juga senantiasa memanjatkan doa di sepertiga malam.

Seorang muslim juga diharuskan mengagungkan Allah dengan mematuhi dan menjalankan semua hukum-Nya, serta menjauhi segala hukum buatan manusia. Seorang muslim akan meyakini bahwa Hari Pembalasan akan segera tiba dan siksa kubur adalah benar adanya.

Ajaran-ajaran Islam sungguh indah. Ia mampu mengeluarkan manusia dari tekanan kehidupan. Islam menyeru kita untuk menjadi hamba yang shaleh, menyembah Allah Yang Maha Esa yang akan membebaskan kita dari belenggu kegelisahan. Pembalasan atas perbuatan menjadi salah satu prinsip yang dikandung Islam. Membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an menjadi cara terampuh untuk menjadi hamba yang berperikemanusiaan.

Menjadi hamba Allah merupakan peran yang sangat membanggakan, karena dapat mengeluarkanmu dari kegelapan dan menerangi jiwamu. Sehingga jiwa menjadi terpuaskan. Tidak ada hal yang paling dicari umat manusia dari kepuasan dan kebahagiaan jiwa. Namun jika engkau mengabaikan segenap seruan Allah, maka bersiap-siaplah didera kesengsaraan. Maka bacalah Al-Qur’an yang di dalamnya memuat petunjuk untuk manusia.

Ia merupakan kitab suci umat Islam. Tak terhitung lagi jumlah orang-orang non-muslim yang berusaha untuk menyerang Al-Qur’an; mereduksi pemahamannya dan mengebiri kesakralannya. Alih-alih ingin mengkritik Al-Qur’an, mereka justru semakin menampakkan kebodohan mereka sendiri.

Islam tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang Arab saja. Ia ajaran universal untuk seluruh manusia dengan berbagai ras yang ada di muka bumi. Semua muslim memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam Islam. Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai surga.

Allah tidak pernah menyatakan bahwa surga itu mudah untuk diraih. Engkaulah yang harus pro-aktif untuk mendapatkannya dengan amalan-amalan ibadah, tidak cukup hanya dengan keyakinan tauhid di dalam hati saja. Surga digapai dengan tindakan yang meniscayakan pengorbanan jiwa dan harta.

Karena, mengetahui, memahami, dan mengamalkan tauhid merupakan kewajiban yang mesti dilakoni setiap muslim (fardu ‘ain). Karena, prinsip-prinsip tauhid berupaya keras menyelamatkan manusia dari kesesatan, sedangkan kemusyrikan dan kekafiran justru membenamkan manusia ke dalam lubang kenistaan.

Konsekuensi syahadat La Ilaha Illallah adalah meninggalkan segala bentuk peribadatan dan ketergantungan hati kepada selain Allah. Selain itu ia juga melahirkan sikap mencintai orang yang bertauhid dan membenci orang yang berbuat syirik. Sedangkan konsekuensi syahadat Muhammad Rasulullah adalah menaati Nabi, membenarkan sabdanya, meninggalkan larangannya, beramal dengan sunnahnya dan meninggalkan bid’ah, serta mendahulukan ucapannya di atas ucapan siapa pun.
… Jadi, menjadi seorang muslim berarti meyakini akidah Islam yang lurus, memasrahkan diri kepada Allah, dan mengamalkan segala perintah-Nya…
Jadi, menjadi seorang muslim berarti meyakini akidah Islam yang lurus, memasrahkan diri kepada Allah, dan mengamalkan segala perintah-Nya. Dan pengorbanan itulah yang akan dibalas Allah dengan surga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

Rabu, 02 Mei 2012

dalil memakai jilbab

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْلأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْجَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُغَفُورًا رَحِيمًا (٥٩)
"Hai Nabi, Katakanlah kepadaisteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] ke seluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu merekatidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[**] Jilbab ialah sejenisbaju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَفُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلالِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْأَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيإِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْأَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِالَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَبِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَىاللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)
" Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
يَا أَيُّهَاالنَّبِيُّ قُلْلأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَعَلَيْهِنَّ مِنْجَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلايُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُغَفُورًا رَحِيمًا (٥٩)
"Hai Nabi, Katakanlah kepadaisteri-isterimu, anak-anak perempuanmu danisteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] keseluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untukdikenal, karena itu merekatidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang."
[**] Jilbab ialah sejenisbaju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala,muka dan dada. (al ahzab:59)
وَقُلْلِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَفُرُوجَهُنَّوَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّعَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلالِبُعُولَتِهِنَّ أَوْآبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْأَبْنَائِهِنَّ أَوْأَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيإِخْوَانِهِنَّأَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَامَلَكَتْأَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَالرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِالَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِالنِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَبِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَمِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَىاللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَاالْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)
" Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suamimereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka,atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atauputera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuanmereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, ataupelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atauanak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah merekamemukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. danbertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supayakamu beruntung." (QS An Nuur:31)

Firman Allah SWT dalam Surah Al Ahzab :59 dan Surah An Nuur:31 diatasPerintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita.
lo...mas / mbak admin (TS) wajib dari mana ...???

hukum wajib memakai jilbab ada dijelaskan dalam permulaan surah An Nuur :Firman Allah SWT :
سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَافِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (١)
" (ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, dan Kami turunkan didalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya."

pada awal permulaan surah An Nuur telah dijelaskan bahwa hukum hukum yangada di dalam surah An Nuur adalah wajib hukumnya untuk di jalankan. salah satunya yang terkandung dalam surah An Nuur adalah Perintah memakai Jilbab. Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuhkepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya,yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluru hanggota tubuhnya,berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya.

Sadar ataupun tidak setiap kali kita melakukan shalat 5 waktu kitasenantiasa bersumpah kepada Allah SWT, "La syarikallahuwabidzalika ummirtuwa anna minal muslimin. " Yang artinya "Tiadasyarikat bagi Engkau danaku mengaku seorang muslimah" kalimat sumpah dan janji kepada Allah Untukmentaati Perintahnya dan Menjauhi larangannya senantiasa kita ucapkan di dalamshalat. seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannyadidalam neraka.

Katakanlah:Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang palingmerugiperbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalamkehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yangsebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadapayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kamimengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) merekadi harikiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan merekakufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Kusebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)
Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalahdosa kecil yangtertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa,zakat dan haji yangmereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaumwanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah,tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.

Pertanyaan : Ah Masak sih cuman satu ayat aja jadi kufur ......??

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila allah dan rasul-nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai allah dan rasul-nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yangnyata (al ahzab :36)

Jawaban : JIKA ADA YANGMAU TAWAR MENAWAR TENTANG HUKUM ALLAH SILAHKAN TAWAR SENDIRI. Allah SWTmenciptakan kita untuk bertaqwa, mengerjakan perintahnya dan menjauhilarangannya. Jika ada 1 perintah allah SWT yang mau di tawar silahkan ajukan penawaran sendiri.

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di mukabumi tanpaalasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. DAN JIKAMEREKA MELIHAT JALAN YANGMEMBAWA PETUNJUK MEREKA TIDAK MAUMENEMPUHNYA, TETAPI JIKA MEREKA MELIHAT JALANKESESATAN MEREKA TERUSMENEMPUHNYA. Yang demikian itu adalah karena merekamendustakanayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. Danorang-orangyang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemuiakhirat,sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dariapayang telah mereka kerjakan. (Al A'raaf:146-147)

MAHA BENAR ALLAH ATAS SEGALA FIRMAN NYA

Ingatlah wahai Saudariku semua (Jilbab/kerudung) adalah perintah dariAllahSWT, untuk menutup Aurat. Lupakah Kita Bagaimana Adam Dan Hawa DiUsir DariSyurga Karena membuka Aurat mereka....??!?!?!?

Selasa, 01 Mei 2012

tujuh orang yang mendapatkan naungan dari allah s.w.t di hari kiamat

1. Hakim yang Adil

Setiap kita adalah pemimpin bagi diri kita masing-masing. Jadilah pemimpin yang adil, yang selalu membawa diri ini kepada kebaikan. Itulah pemimpin yang adil, membawa yang dipimpinnya untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan dari hal-hal yang membawa keburukan. Seperti beribadah yang taat, menghadiri majelis-majelis ilmu, berbuat baik kepada setiap orang terutama kepada orang-orang terdekat-orang tua, keluarga, sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang taat ibadah hanya kepada Allah swt.
Sungguh Allah akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat beribadah kepada-Nya, dibanding orang tua yang taat. Wajar saja, karena ujian (godaan)-nya lebih banyak dan dahsyat kepada pemuda. Seperti jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh teknologi, sinetron televisi, dan lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia di Afrika telah membuat pemuda lalai untuk shalat Maghrib dan ‘Isya, apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian telah alai untuk menunaikan qiyamul lail. Padahal waktu-waktu qiyamul lail adalah kesempatan kita untuk berkhalwat dengan Allah swt.

3. Pemuda yang terpaut hatinya kepada Masjid-masjid
Pemuda yang hatinya terpaut pada masjid. Dimana pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat terdengar panggilan Allah swt.-adzan-, maka ia akan segera memenuhi panggilan tersebut. Tidak hanya untuk menunaikan shalat fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid Allah dengan mendawamkan tilawah Al-Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir, mengajarkan pelajaran bermanfaat-terutama ilmu Islam- dan lain sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang artinya masjid-masjid (jamak), jadi kita tidak hanya saja memakmurkan masjid yang ada di sekitar rumah kita, namun terlebih kita harus berusaha memakmurkan masjid dimana pun kita berada. Baik sedang di perjalanan, atau sedang ada di luar kota tempat kita tinggal.

4. Pemuda yang bersedekah secara bersembunyi-sembunyi
Rasulullah saw. adalah teladan kita semua, beliau juga adalah orang yang paling dermawan. Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan sedekahnya lebih cepat dibanding angin yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat mendermakan sedekah kepada yang membutuhkannya. Dan sedekah yang utama adalah sedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga (ibaratnya) tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ini menggambarkan tentang makna keikhlasan hati orang yang bersedekah. Sesungguhnya tidak ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang dilakukannya melainkan akan terdapat juga perasaan riya’ dan ingin menunjuk-nunjuk supaya mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang ramai atau sekurang-kurangnya ada orang yang mengetahui kebaikan yang dilakukannya itu. Sesungguhnya, sikap tersembunyi-sembunyi akan menimbulkan keikhlasan dan menjauhkan sifat riya’, insya Allah..

5. Dua pemuda yang bertemu dan berpisah karena Allah
Yaitu pemuda yang bertemu untuk merekatkan ukhuwah, bersama-sama berniat karena Allah untuk mencari ilmu, saling mengingatkan dalam kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang lain yang lebih banyak.

6. Pemuda yang menolak rayuan wanita untuk berzina

Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman Rasulullah, yang juga sahabat beliau. Ia menjual karpetnya secara keliling. Karena saking ramah dan baik dan tampannya pedagang tersebut, maka hampir setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu daerah, karpet dagangannya belum ada yang membeli. Beberapa saat kemudian ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Ia berpura-pura akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka, ia pun mengikuti karena tidak tahu niat jahat perempuan ini. Setelah mereka tiba di rumah, sang perempuan tersebut berbicara kepada pemuda tampan itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu kaget dan menolak ajakannya. Beberapa saat kemudian ia mempunyai ide. Ia meminta izin ke kamar mandi. Secara tiba-tiba, si perempuan itu kaget melihat sang pemuda pedagang karpet itu sudah terlumuri kotorannya sendiri. Ya, sang pemuda melumuri badannya dengan kotorannya sendiri dengan tujuan supaya wanita tidak ingin berzina dengannya. Karena baunya, maka wanita itu pun mengusir pemuda penjual karpet itu. Sepanjang perjalanan pulang banyak yang mengganggapnya orang gila dan bau terhadapnya. Sang Pemuda bergegas mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi dan berkemas untuk melanjutkan dagangnya, banyak sahabat lain dan orang-orang di sekitarnya mencium bau harum seperti parfum kasturi. Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasulullah mengetahuinya, beliau dan para sahabat menjulukinya sebagai Sang “Al-Misk”, yang harum seperti parfum surga. Dari peristiwa itu, sampai meninggalnya-bahkan sampai di surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari Allah swt. Kepada orang-orang yang mampu menjaga diri dan kehormatan hidupnya.

7. Pemuda yang mencucurkan air mata saat shalat malam.
(asbabul nuzul) Qur’an Surat Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah memanggil Rasulullah saw. Karena pada Subuh tersebut tidak seperti biasanya, Rasulullah belum dating-datang untuk menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia baru menerima wahyu dari Allah swt. Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam pada malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau sudah berakal Yaa Rasulullah?? Lalu Rasulullah saw menjawab: “memang Allah memberiku kelebihan dan akal yang dapat menerjemahkan ayat ini, tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut menitikkan air matanya.

Salah satu waktu mustajab itu adalah dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi saksi bahwa hambaNya mendekatkan diri kepadaNya di saat yang lain sedang terlelap tidur. Ingatlah, ada dua tetesan yang haram tersentuh neraka. Tetesan air mata karena tangisan kepada Allah saat shalat malam dan tetesan darah syuhada yang berjihad di jalan Allah…

dalil dan hadist tentang menutup aurat bagi perempuan

beberapa kutipan tentang kewajiban menutup aurat pada wanita..
Allah SWT berfirman :
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya”. (QS. An-Nur : 30-31)

Ayat ini menegaskan empat hal :
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab.

Allah SWT berfirman :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha  Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab: 59).

Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian kurung), bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di atas). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka.

Dalam riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai rasullullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata : "Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan." (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Hadits ini menunjukkan dua hal:
  1. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
  2. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.
Dari dalil dan hadist di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa.

Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat shalat saja namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.